Keutamaan dan Sejarah Hajar Aswad

SABAK.OR.ID – Umat muslim melaksanaka ibadah haji dan umrah, pasti tidak ingin melewatkan momen untuk mencium hajar aswad. Di kenal batu dari syurga, hajar aswat memiliki keistimwaan tersendiri bagi umat muslim. Banyak hadis yang menceritakan keistimewaan hajar aswad mulai dari sejarah dan keutamaannya.

Hajar aswad
Sumber Gambar dari Pixabay

Adapun makna dari hajar aswad tersendiri adalah, secara harfiah merupakan gabukan dari dua kata yakni hajar yang berarti batu dan aswad yang artinya hitam. Dalam islam, hajar aswad adalah batu yang di yakini batu dari surga.

Kemudia ada pula sejarah hajar aswad bisa di katakan pula bahwa hajar aswad adalah pondasi dari kakbah. Hal ini bermula dari perintah allah SWT pada nabi Ibrahim untuk membangun ka’bah. Hajar aswad diturunkan langsung dari malaikat jibril krpada nabi ismail, anak dari nabi Ibrahim.

Saking tertariknya pada batu itu, nabi Ibrahim menciuminya berkali-kali. Ketika akan menepatkan batu itu, keduanya terlebih dahulu menggendong sembari mengelilingi (tawaf) bangunan ka’bah sebanyak tuju putaran. Kemudian batu hitam itu pertama kali diletakkan pada bagian sisi ka’bah oleh nabi Ibrahim.

Baca juga:  Sayyidina Umar: Prototype Penafsir Alquran Secara Kontekstual

Batu dari surga tersebut awal mulanya, hajar aswad diyakini memiliki warna putih terang. Namun perlahan, warnanya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa yang diperbuat manusia. Hal ini tertuang pada hadis Nabi Muhamad SAW. bahwa “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut berwarna putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”

Hukum mencium dan mengusap hajar aswad itu hukumnya sunah. Sebab, dulu Umar bin Khattab pernah melihat rasulullah SAW selalu mencium hajar aswad setelah tawaf seperti halnya yang sudah tertuang dalam HR Bukhari. 

“Sesungguhnya, aku tau, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah melihat sekalipun melihat rasulullah SAW akupun tak akan pernah mencium”

Begitupun dengan keistimewaan hajar aswad ada pun keistimewaan yang pertama, hajar aswad merupakan batu paling mulia di bumi ini. Letaknya tepat pada sisi ka’bah di bagian timur laut yang merupakan sudut pertama yang di bangun oleh nabi Ibrahim.

Baca juga:  Cerita tentang Sandal Pesantren; dari yang Keramat sampai Kasmaran

Yang kedua yaitu batu hajar aswad ini menjadi saksi pada hari kiamat anti seperti keterangan ibnu abbas RA atas abda rasulullah SAW. 

“Demi allah, allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang dapat berbicara, dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya”

Inilah alasannya mengapa hajar aswad selalu menjadi kerumunan dan berebutan oleh para jamaah haji dan umrah saat melakukan ibadah I tanah suci di Makkah dan khususnya pada saat selesai thawaf. Hukum mencium dan mengusap hajar aswad sunah pagi para umat muslim, akan tetapi hajar aswad memiliki keistimewaan yang sangat muliah yang di sebut batu dari surga.

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Komentar Facebook
2