Tentang SABAK.OR.ID adalah media online yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Sebagai media online, Sabak telah memiliki izin terbit dari SK LPPM IIQ An Nur Nomor 18 tahun 2021 tentang Penetapan Sabak sebagai Media Online di Bawah Naungan LPPM IIQ An Nur. Sabak mempunyai visi Merawat Nilai-nilai Pesantren. Dengan harapan bisa memberikan wadah bagi masyarakat yang dekat dengan tradisi pesantren untuk menuangkan gagasan atau idenya di media online. Di tengah derasnya arus informasi dan kajian-kajian keislaman dan sosial di internet yang rawan dengan ideologi-ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar Negara Indonesia. Sabak ingin memberikan wacana yang melawan isu-isu tersebut. Mengingat proses kemerdekaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran pesantren. Untuk menangkal isu-isu yang bisa meracuni Indonesia, Sabak memberikan perspektif kepesantrenan yang selama ini sangat erat dengan ide nasionalisme kebangsaan. Tradisi pesantren memiliki 3 ruang lingkup yang menjadi karakteristiknya, yaitu tokoh/figur seorang kiai, tradisi, dan warisan turats (kitab) klasik. Ketiga hal tersebut yang menjadi karakteristik utama pada Sabak. Kiai tidak hanya berperan sebagai guru. Tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan dan penggiringan opini yang baik dan selaras dengan kepentingan persatuan Indonesia, oleh sebab itu tokoh-tokoh kiai di pesantren mempunyai peran yang sangat penting. Pesantren sudah menjadi karakteristik pendidikan agama Islam di Indonesia sejak lama, bahkan sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu tradisi yang dimiliki oleh pesantren tersebut tidak hanya sebatas sebagai lembaga pendidikan. Tetapi juga agen perubahan dalam menjaga keutuhan persatuan Indonesia. Kitab-kitab klasik (turats) di pesantren menjadi warisan kekayaan referensi yang seharusnya dijaga. Tidak hanya diikuti tetapi juga mampu untuk membuat inovasi sehingga bisa membuat perkembangan sesuai dengan zaman. Warisan kitab klasik tidak hanya menjadi situs sejarah. melainkan pijakan pertama untuk melangkah menuju peradaban yang berkarakter agamis dan nasionalis. Ketiga hal tersebut yang menjadi sebuah landasan utama kami dalam menerbitkan artikel dan esai yang sesuai dengan tagline kami; merawat nilai-nilai pesantren.